Skip to main content

Keingintahuan, Bukan Nilai dan Ijazah

Halo kakak-kakak semua! Waduh, maaf ya kakak-kakak sekalian, udah berbulan-bulan enggak posting-posting artikel nih karena kesibukan di sekolah. Hehehehehe.. Nah, mumpung sekarang adalah liburan kenaikan kelas, saya mau share opini nih mengenai Ilmu Sejati versi saya. Hehehehehe :D




Banyak seorang siswa/siswi yang belajar dengan giat dan tekun disertai doa dan harapan tak lupa juga secangkir susu atau kopi pada malam hari untuk belajar (wkwkwkwkwk). Hal ini dilakukan demi mengejar yang namanya NILAI BAIK dan juga IJAZAH. Saya dari dulu heran banget dengan NILAI dan IJAZAH ini. Kenapa belajar hanya untuk secarik kertas yang berisi semua hasil dari nilai-nilai yang sudah kita dapatkan? Namanya belajar kok dituntut untuk mendapatkan Nilai dan Ijazah? Belajar kan memang suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Bukan belajar demi Nilai dan Ijazah yang baik, melainkan berdasarkan Hasrat akan KEINGINTAHUAN yang mendalam. 


Guru-guru di sekolah pun sering menilai seorang anak atas nilai yang diperolehnya. Menurut saya hal ini kurang tepat. Karena kita tahu bahwa Nilai atau Kemampuan yang dimiliki seseorang itu berbeda-beda dan tidak hanya dalam bidang Akademis saja (Teori dan Praktek di SMK). Yang namanya nilai saja bisa diutak-atik atau diubah-ubah oleh guru atau pendidik. Nilai saja bisa dibeli dan dimanipulasi serta bisa didapatkan dengan cara curang (contohnya mencontek). Pada akhirnya, seorang yang mendapatkan nilai tinggi akan mendapatkan Ijazah atas keberhasilannya. Apakah ini bukannya membuat anak didik menjadi bodoh?


Seperti kejadian di kota Surabaya, seorang anak SD yang tidak memberi contekan kepada teman-temannya ketika UN, malah diusir oleh warga sekampung karena anak-anaknya tidak diberi contekan. Apakah orang-orang itu tidak berpikir? Lah untuk apa anak-anak mereka itu disekolahkan? Apakah hanya untuk mendapat contekan? Apakah demi mencari Ijazah? Contoh nyata lain adalah di sekolah saya yang mengadakan ujian sertifikasi Cisco untuk jurusan TKJ. Menurut saya hal ini tidak perlu dilakukan, karena kumpulan jawaban dari soal ujian tersebut sudah banyak beredar di Internet. Harusnya para guru menguji anak didiknya secara langsung untuk bisa mengetahui apakah anak didiknya itu sudah Kompeten atau belum.

Aaah! Pusing sudah melihat keadaan negara kita tercinta ini. Dari bibitnya saja sudah jelek, apalagi kalau sudah tumbuh dewasa nanti. Ini merupakan tanda-tanda kiamat yang sudah muncul, yaitu Kebodohan semakin merajalela di atas muka bumi. Mestinya, kalau seorang siswa itu rasa keingintahuan akan Ilmu Pengetahuannya itu besar, otomatis dia harus belajar dan otomatis pula akan mendapatkan nilai baik dan Ijazah.


Saya akui, saya memang orang yang bodoh. Oleh karena itu saya harus belajar. Semua orang harus belajar. Jadi, bisa dikatakan kebodohan itu dimiliki oleh siapapun. Belajarlah atas keingintahuanmu, bukan demi mengejar nilai dan Ijazah.


Okay, sekian dulu artikel dari saya untuk kali ini. Mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang tersinggung akan tulisan saya. Yaah, namanya juga opini. Hehehehehe.. :D

Popular posts from this blog

Profile Biodata Foto Renie Arumsari

Biodata Renie Arumsari Nama Lengkap : Agustina Renie Arum Sari Nama Lain : Renie Arumsari Asal : Yogyakarta Kebangsaan : Indonesia Pekerjaan : Aktris, Model, MC Twitter : https://twitter.com/rerenie Instagram : https://www.instagram.com/renieas Prestasi Renie Arumsari Putri Pariwisata Indonesia DIY 2017 Putri Pariwisata Indonesia Best National Costume Putri Pariwisata Indonesia Putri Bunga Miss Tea Indonesia 2017 Miss Jogjatronik Sahabat Larissa Puteri Bandara 2013 Duta Bandara Adisutjipto Sinetron Renie Arumsari 2018 – Orang Ketiga, sebagai Kartika – SCTV Sitkom : 2015 – Kos-kosan Jogja, sebagai Gendhis View this post on Instagram A post shared by Renie Arumsari (@renieas) on Jun 21, 2019 at 10:03pm PDT View this post on Instagram A post shared by Renie Arumsari (@renieas) on May 30, 2019 at 2:47am PDT ...

Read Solo Leveling Chapter 103 English Translate

Read Manhwa Solo Leveling Chapter 103 English translation . Since a portal connecting our world to a world full of monsters and creatures of all kinds appeared, some people have acquired powers and the ability to hunt them: they are called hunters. The protagonist of the story, Sung Jin-Woo, is the weakest of the rank E hunters and barely stronger than a normal human. He is nicknamed by his fellow hunters as "the weakest". One day, he and other hunters find themselves trapped in an extremely dangerous dungeon, and only a few of them survive and manage to escape. Sung Jin-Woo himself hardly survives and is the only who completes all the trials in this dungeon. He then turns into a "player" who can now see an interface showing him quests. Will he succeed in becoming the most powerful hunter? Read Solo Leveling Chapter 103 Not released yet release date : January 2020 You may also like : Manhwa similiar to solo leveling Read solo leveling 103 s...

Read Manga Solo leveling 104 English Translation

Solo Leveling is a Korean novel manhwa written by Chu-Gong, It was serialized in Papyrus and later in KakaoPage and concluded with 14 volumes and 270 chapters. In April 13, 2018, a webtoon serialization started in Korean mobile site KakaoPage drawn by artists Hyeon - Gun and Jang Sung-Rak. Read Manhwa Manga Solo Leveling 104 capitulo 104 Kyoukai tells Ten to move so she can save Shin. Banyou starts yelling at the HSU for not chasing Riboku but Mouten and Ouhon can read the situation and they head where the soldiers are gathered. Ten asks what Kyoukai's going to do and she says that she knows of a 1000 year old technique that shares life forces but she hasn't tried it before and has never seen it actually work. But she says there's no other way. Flashback: Kyoukai is attempting this technique on a dead bird and Kyoushou asks her why she's trying such a dangerous technique. She says that since it's a technique that tries to bring the dead back t...